GEOGIS FORUM: APPLICATION OF GIS FOR RISK ASSESMENT

Hallo SaigMuda!!

Kami kembali untuk membawa info terbaru nih..GEOGIS Forum kembali diadakan 1 Mei 2021 kemarin lho…

GEOGIS Forum kali ini dihadiri oleh pembicara yang spesial. Siapakah beliau?

Beliau adalah Mba Sry Handini Puteri, asistan GIS di Asian Disaster Preparedness Center.

Sabtu kemarin (01/05), beliau telah memaparkan banyak hal tentang aplikasi GIS dalam bidang Disaster Assasement lho. Bahkan, Mba Sry Handini Puteri juga sempat memberikan praktik langsung pengolahan datanya melalui QGIS.

Penasaran apa aja topik-topiknya di GEOGIS Forum kemarin? Yuk simak kelanjutannya berikut ini!!

Berbicara mengenai risiko dari sebuah bencana, penilaian risiko sendiri itu sangat penting untuk dilakukan,sehingga dengan adanya penilaian risiko kita dapat mengerti tentang apa sih itu risiko, bagaimana potensi bahaya dari suatu bencana, seberapa sering frekuensi kemunculannya, dan seberapa parah bencana tersebut. Selain itu, dengan penilaian risiko, kita dapat mengidentifikasi kerentanan komunitas yang ada di area kajian.Nah, sebelumnya SaigMuda tahu ngga nih, apa itu risiko?

Risiko adalah potensi kehilangan nyawa, cedera, atau kerusakan aset yang dapat terjadi pada masyarakat, sistem, atau komunitas dalam periode waktu tertentu yang probabilitasnya ditentukan sebagai fungsi dari hazard, exposure, vulnerability, dan capacity.

Atau apabila dijabarkan secara matematis,dimana,

Hazard (bahaya): Sebuah proses atau fenomena dimana dapat menyebabkan (berpotensi) kehilangan nyawa, luka, atau dampak kesehatan lainnya, kerusakan properti, terganggunya sosial dan ekonomi, atau degradasi lingkungan. Bahaya dan bencana (disaster) berbeda. Bahaya belum mengakibatkan dampak, tetapi masih berpotensi akan merusak, sedangkan bencana sudah terjadi kerusakan yang menyebabkan kerugian.

Exposure (paparan): Situasi manusia, infrastruktur, bangunan, sistem, atau elemen lain yang terletak di zona bahaya dan berpotensi mengalami kerugian.

Vulnerability (kerentanan): Sebuah kondisi yang ditentukan oleh faktor fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dapat meningkatkan kerawanan  individu, komunitas, aset, atau sistem yang terdampak oleh bahaya.

Capacity (kapasitas): Kombinasi dari kekuatan, atribut, dan sumber daya dalam suatu komunitas untuk mengelola dan mengurangi risiko bencana.

Kemudian, bagaimana sih majamemen risiko dari suatu bencana?

Nah, berikut kami sertakan siklus manajemen risiko suatu bencana:Dari siklus tersebut diperoleh bahwa manajemen suatu bencana terdiri dari beberapa siklus juga yang berupa Mitigation, Preparation, Response, dan Recovery. Sedangkan, penilaian risiko sendiri terdapat di ketiga siklus dari keempat siklus yang ada. Berikut penjabarannya:

  • Mitigation: penilaian risiko dapat dilakukan dengan membuat peta yang menunjukkan daerah berbahaya.
  • Response: penilaian risiko dilakukan untuk mengetahui area dimana masyarakatnya paling rentan sehingga dapat diarahkan ke area yang lebih aman terlebih dahulu.
  • Recovery: memprioritaskan rekonstruksi infrastruktur yang paling terdampak.

Lalu, secara garis besar, bagaimana sih tahapan-tahapan penilaian risiko?

Penilaian risiko dapat dimulai dari menentukan area geografis yang akan dikaji sampai dengan pengaplikasian fungsi kerusakan yang ditimbulkan bahaya secara spesifik. Tahapan dari penilaian risiko dapat dilihat dari poin-poin berikut:

  1. Menentukan area geografis yang akan dikaji
  2. Mengidentifikasi potensial bahaya di area tersebut
  3. Menyiapkan inventaris elemen yang berisiko
  4. Mengidentifikasi kerentanan
  5. Mengaplikasikan fungsi kerusakan bahaya yang spesifik ke inventaris untuk menentukan kerusakan langsung secara kuantitatif atau membuat peringkat kerusakan potensial secara kualitatif.

Eitt, tapi dalam setiap tahapan penilaian risiko pasti ada yang menjadi tantangan tersendiri. Tantangan tersebut dapat berupa kapasitas stakeholders yang belum memadai untuk melakukan penilaian risiko, kurangnya pendekatan yang fleksibel untuk penilaian risiko, dan beberapa poin-poin di bawah ini:

  • Data yang akurat belum tersedia dengan lengkap
  • Kekurangan dana untuk melakukan penilaian risiko
  • Kesulitan dalam mendapatkan dukungan politik untuk penilaian risiko
  • Kesulitan dalam mengidentifikasi coping mechanism untuk mengurangi risiko
  • Kesulitan dalam menilai kompleksitas dalam kerentanan dan penyebab yang mendasarinya
  • Kebutuhan akan metodologi yang hemat biaya
  • Kebutuhan akan kesederhanaan dalam representasi data.

Lalu, bagaimana pengaplikasian dari penilaian risiko?

Setelah mengetahui apa dan bagaimana itu penilaian risiko. Tidak lengkap apabila tidak berbicara mengenai pengaplikasian dari penilaian risiko. Sebenarnya penilaian risiko ini dapat diaplikasikan dalam hal apa aja sih? Nah, berikut contoh-contoh pengaplikasiannya.

  • Mengalokasikan sumber daya sesuai dengan tingkat risikonya
  • Dapat meningkatkan kesadaran akan potensi bencana yang mungkin terjadi
  • Dimanfaatkan dalam membuat sistem peringatan dini
  • Digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam proses perencanaan wilayah.

Yak, sangat keren bukan, materi tentang penilaian risiko kemarin. Dengan begitu, kita jadi mengerti bahwa penilaian risiko sebuah bahaya itu penting. Dan sudah sewajarnya geografer seperti kita tahu-menahu tentang itu.

Buat yang penasaran dengan suasana GEOGIS Forum bersama mba Sry Handini Puteri kemarin, kami ada beberapa dokumentasi saat forum virtual berlangsung nih..

Tidak terasa dah sampai di akhir artikel ya…

Sebelum pamitt, mau tau dong menurut kalian, bagaimana GEOGIS Forum kali ini? Yuk sampaikan pendapatmu di kolom komentar.

Jangan lupa untuk tetap semangat berburu ilmu dan jaga kesehatan selalu. Sampai jumpa di postingan selanjutnyaa…..

Ditulis oleh: Departemen Akademik || Poster oleh: Luthfi Rahendra R. 

3 thoughts on “GEOGIS FORUM: APPLICATION OF GIS FOR RISK ASSESMENT

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.