Diterima di jurusan yang asing dan berbeda tentu merupakan suatu tantangan, apalagi bila harapan orang tua yang tinggi, mengharapkan buah hati bergelut di sektor kesehatan. Namun, tahukah kalian bahwa teknologi geospasial berdampak besar dalam bidang kesehatan? Yuk, kita ungkap kekuatan tersembunyi yang merevolusi dunia kesehatan!
Halo SaIG muda!
Apasih Teknologi Geospasial itu?
Sebelum kita masuk ke penerapannya di bidang kesehatan, mari kita pahami dulu apa itu teknologi geospasial. Teknologi geospasial sendiri merupakan teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan menampilkan data yang terkait dengan lokasi atau tempat di permukaan bumi. Disini, teknologi geospasial itu sendiri mencakup kartografi, penginderaan jauh (remote sensing), dan GIS (Geographic Information System). Usut punya usut, ternyata teknologi geospasial telah membuka kemungkinan baru dalam analisis spasial dan pemodelan di bidang kesehatan. Metode-metode ini semakin banyak digunakan dalam epidemiologi, kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan.
Gambar 1. Beberapa tahapan dan manfaat teknologi geospasial dalam bidang kesehatan (https://sambusgeospatial.com/geographic-information-system-gis-applications-in-health/)
Penerapan Teknologi Spasial Dalam Bidang Kesehatan
Nah, contoh sederhananya, pernah nggak sih kepikiran gimana lokasi rumah sakit atau klinik ditentukan? Teknologi geospasial membantu dalam menentukan lokasi yang paling strategis untuk fasilitas kesehatan. Dengan menganalisis data demografi, aksesibilitas, dan kebutuhan masyarakat, fasilitas kesehatan bisa dibangun di lokasi yang benar-benar pas dan tersebar merata Dengan demikian, masyarakat memiliki akses yang lebih mudah ke lokasi pusat kesehatan dan pelayanannya. Contoh lain, dalam situasi darurat seperti gempa bumi atau banjir, kecepatan dan ketepatan dalam memberikan bantuan sangatlah penting. Teknologi geospasial memungkinkan tim penyelamat untuk mengetahui daerah mana yang paling parah terkena dampak dan memerlukan bantuan segera. Dengan informasi ini, distribusi bantuan dalam konteks penanganan bencana bisa dilakukan lebih efisien.
Selain itu, penggunaan teknologi geospasial dalam studi epidemiologi sangat relevan, apalagi dengan menggabungkan GIS dan penginderaan jauh, yang membimbing program pemantauan dan kontrol penyakit yang ada di tingkat lokal, regional, dan bahkan skala nasional. Sehingga tenaga kesehatan maupun peneliti dapat mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi pola dan distribusi penyakit yang ditularkan pada berbagai kondisi lingkungan. Misalnya, saat terjadi wabah seperti COVID-19, teknologi ini digunakan untuk melacak penyebaran virus. Dengan peta interaktif yang menunjukkan daerah dengan jumlah kasus tinggi, masyarakat dan pihak berwenang bisa mengambil langkah cepat dan tepat untuk mengendalikan penyebaran penyakit.
Gambar 2. Peta interaktif tentang persebaran kasus infeksi COVID-19 di Amerika Utara (https://gisgeography.com/operational-dashboards-arcgis/)
Penerapan teknologi geospasial dalam bidang kesehatan tidak hanya membantu pemerintah dan tenaga medis, tetapi juga memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Ditambah pula dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, masa depan teknologi geospasial dalam bidang kesehatan semakin menjanjikan. Penggunaan Big Data dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) bisa meningkatkan akurasi dan kecepatan dalam analisis data geospasial. Hal ini memungkinkan respons yang lebih cepat dan tepat terhadap berbagai tantangan kesehatan di masa depan.
Kesimpulannya, teknologi geospasial mungkin bukan hal yang sering kita pikirkan sehari-hari, tetapi perannya dalam menjaga kesehatan kita sangat besar. Dari pemantauan penyebaran penyakit hingga perencanaan fasilitas kesehatan, teknologi ini membantu kita hidup lebih sehat dan aman. Jadi, lain kali ketika kita menggunakan Google Maps untuk mencari lokasi rumah sakit terdekat, ingatlah bahwa di balik teknologi sederhana tersebut, ada kekuatan besar yang bekerja untuk kesejahteraan kita semua.
Penulis: Shalahudin Bintang B.
Daftar Pustaka
Kazmi, S. J. H., & Usery, E. L. (2001). Application of remote sensing and GIS for the monitoring of diseases: a unique research agenda for geographers. Remote Sensing Reviews, 20(1), 45-70.
Longley, P. (2005). Geographic Information Systems and Science. Wiley.
Masimalai, P. (2014). Remote sensing and Geographic Information Systems (GIS) as the applied public health and environmental epidemiology. Int J Med Sci Public Health, 3(12), 1430.